Sabtu, 31 Desember 2011

PURSUING GOOD PRACTICE OF SECONDARY MATHEMATICS EDUCATION THROUGH LESSON STUDIES IN INDONESIA

By : Dr. Marsigit, M.A.

Disimpulkan

 Oleh: MEI MUTLIMAH
NIM : 10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010

Adanya fakta yang menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa dapat meningkatkan antusiasme, motivasi, aktivitas dan penampilan siswa.  Untuk itu ini lah saatnya guru mengubah pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru sekarang berpusat ke siswa. Selain itu materi yang diberikan guru harus sesuai penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran yang tidak monoton juga akan meningkatkan kompetisi siswa. Sebagai hasil dari aktivitas belajar akan diperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan pengajaran matematika di Indonesia. Untuk mempromosikan praktik yang bagus dari pengjaran matematika, guru membutuhkan upaya en-culture dalam inovasi proses belajar mengajar yang ditemukan dalam kebutuhan akademiksiswa, mendorong siswa menjadi pembelajar yang aktif, mengembangkan variasi strategipengajaran, rencana aktivitas, metode belajar mengajar. Untuk mengembangkan pengalaman para guru, mereka juga butuh partisipasi dalam seminar atau workshop. Dengan menggunakan materi pengajaran dapat membuat guru lebih efisien dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa dapat menikmati proses belajar, karena mereka dapat melakukan penelitian dan melakukan sesuatu tanpa terbatas oleh materi yang diberikan guru. Materi pengajaran yang menarik juga akan meningkatkan motivasi siswa dan ketertarikan dalam mempelajarinya. Meskipun sudah banyak materi pengajaran yang dikembangkan melalui aktivitas belajar, tetapi masih banyak topik yang dibutuhkan atau dimiliki untuk materi pengajaran yang lebih baik.

Jumat, 30 Desember 2011

DEVELOPING SCHOOL-BASED CURRICULUM FOR JUNIOR HIGH SCHOOL MATHEMATICS IN INDONESIA


By : Dr. Marsigit, M.A.

Disimpulkan

 Oleh: MEI MUTLIMAH
NIM : 10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010

Sebagai gambaran nyata (hasil Ujian Nasional Matematika siswa SMP dari tahun ket tahun) di Indonesia dalam pembelajaran matematika mengindikasikan memperoleh nilai yang rendah. Hal ini disebabkan penguasaan siswa terhadap kemampuan menguasai konsep dan proses matematika yang rendah. Upaya untuk memperbaiki hal ini adalah dengan mengadakan kolaborasi pengajaran matematika di beberapa wilayah. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan mencoba beberapa model penngajaran di sekolah. Kurikulim dasar SMP menekankan pada kemampuan siswa, sementara pemerintah pusat mengembangkan standar nasional untuk siswa SMP.  Kompeensi dasar nasional kemudian di uaraikan menjadi kompetensi minimum yang harus di tampilakan pada siswa, yaitu psikomotor, afektif dan kognitif. Memang tidak mudah untuk memperoleh hasil yang maksimal karena dibutuhkan upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dimulai dengan kesiapan dan kesanggupan pendidik untuk mencari inovasi pengajaran dari negara lain sehingga peserta didik Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Pengembangan Blog sebagai Portofolio Digital Untuk Peningkatan Daya Matematika


Oleh : Dr. Marsigit, M.A.

Concluding Remark

By MEI MUTLIMAH
NIM : 10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010
(http://memutlimah.blogspot.com)

Learning mathematics as we know are learning less enjoyable, too monotonous and low absorptive capacity of the students. to resolve the issue of innovation is required to make math interesting and there is interaction between students and teachers. One of them through blogs because blogs consist of components:
1. The main areas of the blog that contains articles (travel records) are arranged in chronological order
2. The articles are written beforehand
3. Feature for visitors to write comments
4. Listing / links to other web
5. Service in RSS
With the innovation is expected learning becomes interesting and not monotonous, so that student performance can be achieved. The use of blogs for learning can be achieved because existing facilities are adequate in the sense like the availability of computers, availability of connections and access the blog interface.


KTSP DAN IMPLEMENTASINYA


Oleh : Dr. Marsigit, M.A.

Concluding Remark

By MEI MUTLIMAH
NIM : 10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010
(
http://memutlimah.blogspot.com)

With the immediate implementation of curriculum (Curriculum on Education Unit Level) at all levels of education, ranging from basic education, secondary education and higher education certainly raises many new problems, especially when associated with the implementation of learning in each subject. Assuming that the teacher was the most knowledgeable about the developmental level of students, individual differences (individual) students, absorptive capacity, the atmosphere in the learning activities, as well as facilities and resources available, then in the curriculum the teacher has the authority to define and develop curriculum in the syllabus . Curriculum development in this syllabus should be based on several things, among them: the content (content), the concepts, skills / skills, problems, and student interest. SBC itself has the following principles:
1. Centered on the potential, developments, needs and interests of learners and the environment
2. Diverse and integrated
3. Responsive to the development of science, technology and art
4. Relevant to the needs of life
5. Comprehensive and sustainable
6. Lifelong learning
7. Balance between national interests and regional interests


Selasa, 27 Desember 2011

PEMBAGIAN PECAHAN Untuk Kelas 1 SMP/MTs


Di tulis Oleh : Dr. Marsigit M.A.

Concluding Remark

By : MEI MUTLIMAH
10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010

Fractions is not an integer. Thus the concept of fractional understanding must be understood from the outset. This understanding can be done by understanding the numbers and perform arithmetic operations in solving problems. For the introduction of fractions is one of the materials provided at junior level. This introduction can be directly put into practice in everyday life. Fraction is closely related to division operations.

Teachers’ Simulation on Developing Problem Solving-Based Mathematics Textbook in Vocational Senior High School Mathematics Teaching in Indonesia.


By : Dr. Marsigit, M.A.

Disimpulkan

Oleh: MEI MUTLIMAH
NIM : 10305144043
MATEMATIKA SWADANA 2010
(http://memutlimah.blogspot.com)

Ketersediaan buku merupakan hal penting untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Program untuk menyediakan kebutuhan buku-buku yang berisi pemecahan masalah tidak harus dalam cara monopoli oleh satu atau beberapa lembaga, tetapi membiarkan sekolah-sekolah untuk memilih kebutuhan mereka sendiri dari buku yang akan digunakan di sekolah tersebut. Sehingga setiap sekolah dapat menyesuaikan kebutuhan buku di sekolah maing-masing. Selain itu siswa juga di beri kebebasan untuk memilih buku sesuai daya tangkap setiap siswa. Namun pengadaan buku ini terkadang menemui beberapa kendala. Seperti halnya yang terjadi di Indonesia, kurangnya keterampilan guru untuk menghasilkan buku yang berkualitas. Selain itu sulitnya mengelola dan mengalokasikan waktu oleh para guru. Kendala-kendala seperti minimnya dana, referensi yang kompeten serta mengali ide atau konsep buku yang ingin di buat. Upaya untuk mengembangkan buku sebagai acuan materi pembelajaran harus menggunakan kriteria buku teks yang baik. Seperti pengembangan buku untuk tingkat SMP para guru harus memiliki gambaran yang jelas bagaimana merencanakan dan melaksanakan pembelajaran nantinya di kelas. Buku yang di buat pun  harus sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa mudah untuk memahami isi buku tersebut. Isi buku pun harus mengembangkan pola pikir siswa seperti pengembangan keterampilan, kontens yang relevan, peran teknologi serta komukasi matematika. Dalam pengembangan desain dari buku kita dapat mempertimbangkan tujuan yang di berikan, latihan yang relevan dengan tujuan pembelajaran, menggunakan bahasa jelas dan tepat agar mudah di pahami oleh siswa. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah tentang pengembangan teks buku matematika untuk tingkat SMK adalah trial and error, membuat diagram, mencoba masalah dari yang sederhana, membuat tabel, mencari pola, berfikir logis.