BBM
satu singkatan yang teramat sensitif dibicarakan di negeri ini, seminggu terakhir koran, televisi dan internet dipenuhi dengan tema BBM. BBM naik terus kenapa???
sebagai mahasiswa yang katanya orang yang punya pendidikan tinggi dimata masyarakat seharusnya kita bagaimana. tidak dapat dipngkiri naiknya harga BBM tentu akan membuat masyarakat bawah akan semakin sulit untuk bertahan hidup apalagi pengaruh globalisasi sekarang ini. harga kebutuhan pokok akan naik, banyak PHK karena ongkos produksi lebih tinggi dan turunnya nilai beli masyarakat. namun jika BBM tidak naik berapa banyak uang negara yang dialokasikan ke energi. sekarang kita fikirkanmasing-masing jika dipedesaan sana kita ambil contoh orangtua saya di desa sebagai seorang buruh tani tadah hujan setahun mereka tidak pernah membeli yang namanya BBM apapun itu jenisnya. padahal kita tahu banyak golongan yang seperti orang tua saya yang berada didesa, mereka tidak pernah merasakan yang namanya subsidi energi. kebanyakan yang menggunakan subsidi energi adalah orang yang telah mapan dalam segi finansial mereka punya gaji yang layak dan kendaraan bermotor. adilkah subsidi itu sendiri.dengan naiknya harga BBM ini terkhusus orangtua saya mungkin akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun saya berharap alokasi subsidi BBM ini dapat digunkan pada bidang-bidang yang lebih bermanfaat, seperti kesehatan dan peningkatan kesejahteraan(bukan BLSM). peningkatan kesejahteraan ini dapat dimulai dengan pelatihan dan penyuluhan tentang pertanian, bukan uang 150ribu untuk menambal silam kekurangan biaya hidup karena harga BBM naik.
sebagai mahasiswa kita boleh setuju ataupun tidak setuju dengan keputusan pemerintah ataupun DPR atau entah siapapun itu, penolakan itu juga harus rasional jika kita menolak seharusnya kita sendiri mempunyai alasan yang masuk akal ataupun punya solusi untuk memecahkan masalah bukan hanya demo yang anarkis. tunjukkan bahwa kita memang orang yang terpelajar, orang yang berfikir dahulu sebelum bertindak. meskipun saya sadar kita membela rakyat miskin, tapi rakyat miskin mana yang kita bela. rakyat miskin yang bekerja sebagai buruh tani yang setiap tahun tidak pernah beli BBM atau rakyat miskin yang punya kendaraan motor. mari kita telaah bersama hal ini. jika kita pandai menelaah seharusnya kita berusaha menciptakan sumber energi yang terjangkau dan dapat diproduksi masal sehingga kita tidak terlalu tergantung dengan BBM. untuk teman-teman yang telah memperjuangkan hak orang miskin mari kita duduk bersama berfikir dan membicarakan semua dengan kepala dingin, jangan anarkis karena hanya akan memperbutuk citra kita sebagai oarang yang berpendidikan. tunjukkan bahwa kita orang yang berpendidikan.
salam perjuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar